Sabtu, 14 Juli 2012

puisi cinta


Aku simpan cintaku sehingga engkau menderita karena sikapkuMereka mencelamu dan celaan mereka adalah aniayaMusuh-musuhmu menghasutEngkau mencintai dan telah menjadi bahan gunjinganTak ada manfaatnya menyimpan cintaEngkau bagai harimau betina yang mati kepayahanPada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakitAku menjauhi kekasih karena takut dosaPadahal menjauhi kekasih adalah dosaRasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangkaBahwa itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong(Sebuah syair dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud, salah satu dari.klik disini
tujuh orangulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in
(fuqaha assab’ah), salah seorang guru utama KhalifahUmar bin Abdul Aziz, seorang ulama yang produktif menulis syair, yang pernah jatuh cinta)
Penjelasan :
Menjaga perasaan kepada lawan jenis merupakan kunci kesuksesan seseorang agar terpelihara harga dirinya. Meskipun sama-sama saling menyukai, apabila merasa belum siapuntuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, hendaknya perasaan itu kita tutup rapat-rapat.Meskipun kita tahu, keduanya sebenarnya saling mengharapkan. Di saat seperti ini, segalabentuk qorinah / tanda, apakah itu berupa perhatian, pemberian, dsb, hendaknya kita maknaidengan pemaknaan yang sewajar-wajarnya.Seseorang yang mengumbar perasaan cintanya, hanya akan menjadi bahan gunjinganorang-orang di sekitarnya. Apakah hubungannya itu dapat berlanjut ke jenjang pernikahan,maupun apabila hubungan tersebut gagal menuju tangga pernikahan, sama-samamerupakan sumber gunjingan yang paling enak.Di sisi yang lain, menyimpan perasaan kepada lawan jenis yang begitu mendalam akanmerusak jiwa seseorang, karena ingatannya tidak bisa lepas darinya. Alangkah baiknyaapabila kecederungan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk ikatan pernikahan